Ia langsung histeris berteriak-teriak hingga membuat para tetangga berdatangan ke rumahnya. Warga juga terkejut mendapati Selamet gantung diri menggunakan kain sampur warna merah.
Diperkirakan pria yang memiliki tato motif ular kobra pada dada dan garuda elang pada bahu tersebut nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena depresi. Ia diketahui menderita penyakit paru-paru kronis, akibat kebiasaan mengonsumsi minuman keras.
Informasi yang dihimpun, awalnya Purwati pada pagi itu ke kamar mandi untuk buang air kecil. Namun, alangkah terkejutnya Purwati ketika melihat suaminya sudah tergantung di kayu usuk kamar mandi belakang rumah dengan menggunakan kain sampur warna merah.
Melihat hal itu, kemudian Purwati berteriak meminta tolong kepada tetangga korban untuk mengecek kondisi Selamet. Setelah dicek, Selamet sudah dalam kondisi meninggal dunia. Kemudian, peristiwa ini dilaporkan ke perangkat desa dan Polsek Wedarijaksa.
Dari hasil pemeriksaan medis Puskesmas Wedarijaksa oleh dr. Anik Widiyati, bahwa jarak leher dengan kayu usuk (pengait tali) 25 cm, bekas jeratan sepanjang 23 cm, jarak kaki dengan tanah 12 cm, panjang simpul 60 cm, keluar sperma pada kemaluan dan diperkirakan meninggal dunia sudah lebih dari 6 jam.
Baca juga : Penampakan Hantu Nenek di RSK Tayu Pati
Kapolres Pati AKBP Maulana Hamdan melalui Kapolsek Wedarijaksa AKP R.Sulistyoningrum juga mengatakan, jika motif gantung diri tersebut diduga karena depresi. "Diduga korban depresi punya penyakit kronis akibat sering mengkonsumsi miras," ungkapnya. (RDg)
0 comments:
Post a Comment