RODAGILAZ - Musim hujan telah tiba. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, jalan-jalan baik di ibukota maupun daerah-daerah lain pasti digenangi air, atau bahkan banjir. Inilah yang menjadi musuh bagi kita-kita pengguna mobil. Karena salah perhitungan sedikit saja maka dampaknya akan panjang.
Mobil bisa mati di tengah genangan, dan mesin mobil ikut-ikutan “banjir”.
Nah saat melewati genangan atau banjir, kunci utamanya adalah ketenangan. Anda
harus tenang tak perlu panik. Selain itu, pacu kendaraan Anda dengan kecepatan
rendah, jangan terlalu kencang.
![]() |
foto : ciricara.com
|
Dan yang lebih penting lagi, jangan nekat menginjak penuh kopling. Terutama
untuk mobil dengan trasmisi manual (M/T), karena akibatnya bisa fatal. Saat kopling
diinjak secara penuh, maka rongga-rongga yang terbuka bisa kemasukan air dan
bercampur dengan oli. Oli yang sudah bercampur dengan air ini, akan membuat
mesin Anda rusak. Bahkan bisa mati secara mandakan di dalam genangan air.
Lalu langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan saat melintasi genangan
atau banjir
Matikan AC – Ini untuk
mengurangi beban yang terlalu besar pada mesin. Selain itu juga untuk
menghindari adanya konsleting. Biasanya setelah melintasi genangan akan ada
suara mendecit dari V-belt. Tak perlu kuatir, karena suara itu akan hilang
dalam hitungan detik.
Injak setengah
kopling dan jaga RPM
Saat melintasi banjir usahakan cari genangan yang airnya tak
terlalu tinggi. Jaga jarak dengan mobil di depan. Untuk transmisi manual tahan setengah kopling dan besarkan
gas mobil dan jaga pada 1.500-2000 RPM. Hal ini untuk meminimalkan air yang
masuk ke dalam mesin melalui knalpot atau lubang filter udara, sehingga mobil
tidak mati. Menginjak kopling hingga mentok juga bisa memicu kopling slip, dan
mobil tak mau bergerak.
Sedangkan bagi yang
menggunakan transmisi otomatis, kemudikan mobil pada gigi terendah –pada “1”
atau “L”– untuk menstabilkan putaran mesin.
Jangan stater
mobil jika terlanjur mati di tengah banjir
Menstater mobil pada kondisi mogok di tengah genangan/banjir, bisa
memicu kerusakan yang lebih parah. Karena air bisa masuk ke ruang bakar, sehingga
meyebabkan water hammer. Cobalah minta bantuan orang sekitar untuk mendorong
mobil Anda ke tempat bebas genangan air.
Setelah itu periksa oli mesin apakah tercampur air atau tidak. Tanda-tanda
oli tercampur air biasanya berwarna coklat susu dan keruh. Bila hal ini terjadi
segeralah ganti oli mesin terdahulu. Bila oli tidak terkontaminasi dengan air
maka hal selanjutnya adalah memeriksa pengapian yaitu busi dan distributor,
pastikan tidak basah. Bila basah coba dikeringkan. Bila sudah yakin kering
cobalah starter kembali. Bila belum hidup juga, coba periksa sekali lagi.
Lakukan
pengereman
Jika mobil bisa melewati genangan air tanpa mogok, lankah selanjutnya
yakni menginjak rem secara halus selama dua hingga tiga kali. Karena saat
melintasi genangan permukaan
piringan dan kanvas rem menjadi basah, sehingga dapat mengurangi jarak
pengereman.
Hal-hal yang
perlu dilakukan setelah melewati banjir
– Ganti oli persneling, oli Gardan, Oli transfer (untuk kendaraan 4×4).
– Bila perlu ganti juga oli mesin beserta filternya
– Bersihkan kotoran-kotoran yang melekat pada bagian-bagian mesin
mobil terutama radiatorkarena kan menghambat aliran udara untuk pendingan.
Demikian tips yang bisa kami berikan bagi Anda pengguna mobil, agar
tak terjebak masalah saat melintasi banjir. Semoga bermanfaat. (*)
0 comments:
Post a Comment