Hal ini sesuai dengan
hasil survei yang dilakukan Credos Institude, yang menyebut bahwa anak
perempuan Rembang mempunyai intelegensi lebih tinggi dibanding laki-laki. Namun
terdapat kendala untuk memaksimalkan kecerdasan perempuan Rembang tersebut.
![]() |
Foto : Pixabay |
“Norma sosial yang ada
di masyarakat yang menyatakan perempuan ujung-ujungnya hanya akan masak, suara
anak perempuan tidak didengar, kurangnya informasi tentang kesehatan seksual
dan reproduksi, pemberdayaan ekonomi yang lemah, dan kurangnya keinginan untuk
mengambil peran dalam menentukan kebijakan, ” katanya dikutip dari website
resmi Pemkab Rembang, Rabu (21/6/2017).
Sementara itu, Bupati Rembang
H Abdul Hafidz saat mengajar peserta Gebyar Ramadhan yang digagas oleh aliansi
Yes I Do Kabupaten Rembang di MA YSPIS Gandrirojo Kecamatan Sedan, Selasa
(20/6/2017), menjelaskan tentang tingginya angka kematian bayi (AKB) dan ibu
(AKI), serta pernikahan dini.
Menurut dia, persoalan tersebut
di sebagian daerah, masyarakat cenderung menilai hal tersebut sudah merupakan
takdir atau kehendak Tuhan, tidak berpikir bagaimana cara mencegahnya.
“Dulu saya juga
berpikiran seperti itu, tapi ternyata salah, manusia diwajibkan untuk berusaha.
Untuk pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan jumlah bidan desa, program yes i
do yang sudah dicanangkan untuk menekan pernikahan usia dini, ” ujarnya saat
mengajar di kelas yang pesertanya ibu-ibu.
Bupati menambahkan
menurut penelitian salah satu faktor yang mempengaruhi AKB dan AKI yakni
pernikahan usia dini. Belum lagi pernikahan usia dini juga mempengaruhi
keharmonisan rumah tangga yang mana keduanya belum bisa berpikir dewasa.
Sedangkan di kelas yang
pesertanya remaja, Bupati menyampaikan bahwa sebagai anak- anak atau remaja
harus menuntut ilmu setinggi langit, atau minimal ke jenjang SMA sederajat.
Jangan mau jika akan dinikahkan orang tua sebelum lulus SMA.
Masalah keuangan,
asalkan berprestasi Pemkab akan membiayai siswa tersebur sampai ke perguruan
tinggi. Pasalnya menuntut ilmu atau pendidikan merupakan salah satu cara untuk
menghindari pernikahan dini yang beresiko terhadap keturunan, kerunan dan
ekonomi rumah tangga.
Abdul Hafidz yang merasa
kangen dengan aktivitas mengajar meminta ibu- ibu dan remaja yang menjadi
peserta gebyar Ramadhan bisa menularkan materi yang mereka dapatkan kepada
warga lainnya. Karena itu sangat
membantu kesuksesan progran Yes I Do. (mun)
0 comments:
Post a Comment