Sudah Menyerang Indonesia, Virus Zika Diduga Ulah Eksperimen Nyamuk Perusahaan Inggris



RODA GILAZ – Virus Zika yang mewabah di Amerika Latin dan terutama di Brasil dan berpotensi menyebar ke sejumlah negara, diduga sebagai dampak eksperimen dari nyamuk aedes aegypti, yang di Indonesia dikenal sebagai nyamuk penyebar demam berdarah dengeu (DBD).


Bahkan virus ini sudah masuk ke Indonesia. Seorang pria di Jambi dinyatakan positif terinfeksi virus Zika. Padahal berdasar penelitian The Eijkman Institute for Molecular Biology, pria berusia 27 tahun yang tinggal di Jambi, Sumatera itu, belum pernah bepergian ke luar negeri.

Semula, pria itu diduga terkena penyakit demam berdarah. Namun, hasil uji medis menyatakan dia negatif demam berdarah. Setelah diteliti lebih lanjut, dia dinyatakan positif terinfeksi virus Zika.

“Dari 103 spesimen (dengue) yang kami periksa, kami menemukan satu positif (terinfeksi) virus Zika,” kata wakil direktur The Eijkman Institute for Molecular Biology, Herawati Sudoyo, kepada AFP, Senin (1/2/2016).

Virus yang bisa membuat kepala penderita mengecil itu, diduga sebagai dampak dari ekperimen dari Oxitec, perusahaan bioteknologi asal Inggris. Apalagi pada tahun 2012 perusahaan itu diketahui melalukukan rekaya genektik pada nyamuk aedes aegypti, dengan menyebar 'nyamuk mandul' di Brasil untuk uji coba.

Tujuan rekayasa itu adalah menghilangkan kemampuan reproduksi nyamuk jantan sebelum betinanya bertelur. Sehingga penyakit-penyakit yang mudah menular oleh aedes aegypti bisa berkurang. Nyamuk ini dikenal sanggup menularkan demam berdarah, demam kuning, dan chikungunya, khususnya di negara-negara berkembang.

Foto : telegraph.co.uk

Forum Internet di Brasil kemudian berspekulasi, bahwa eksperimen Oxitec justru menjadi bumerang, karena nyamuk-nyamuk 'mandul' itu beralih membawa virus zika.

Salah satu pakar yang menduga ada keterkaitan antara eksperimen nyamuk empat tahun lalu dengan merebaknya zika, adalah Helen Wallace. Pendiri organisasi Genewatch ini menyatakan harus diteliti ulang apakah nyamuk yang telah direkayasa genetik, sekarang menjadi pembawa virus Zika.

"Uji coba semacam itu seringkali lebih banyak dampak buruknya dibanding memberi manfaat," kata Wallace.

Namun tudingan dari para ilmuan dan forum-forum di internet itu langsung dibantah Direktur Utama Oxitec, Hadyn Parry. Ia menyebut tudingan itu tak berdasar.

"Tuduhan ini sangat tidak berdasar. Uji coba nyamuk kami sudah melalui pelbagai tahap, sangat rendah risiko, serta terbukti efektif mengurangi penyakit menular," ujarnya seperti dilansir The Daily Mail.

Oxitec berusaha menciptakan varian spesies nyamuk mandul sejak 2012. Selain di Brasil, nyamuk mandul dilepas pula di Malaysia, India, serta Kepulauan Cayman.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan 4 juta orang telah terjangkit Zika di seluruh dunia. Selain mewabah di Amerika Latin dan Karibia, Virus ini telah merambah pasien di Inggris, Prancis, dan Denmark. Belum ada perusahaan farmasi yang memiliki vaksin untuk menanggulangi Zika. WHO akan segera menggelar pertemuan darurat awal Februari ini. "Penyebaran virus Zika terlanjur meluas," kata Ketua WHO Margaret Chan akhir Januari lalu.

Zika tidak berbahaya bagi orang dewasa, tapi sangat berpeluang mengancam kesehatan janin. Di Brasil, tahun lalu nyaris 4 ribu bayi lahir dengan kepala kecil (microchepaly) akibat wabah Zika. (RG)


Share on Google Plus

About Roda Gila

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment