RODA GILAZ - Toyota di Jepang sepertinya harus berhenti beroperasi bulan depan karena masalah kekurangan stok baja.
![]() |
foto: merdeka.com |
Ledakan tersebut telah menghambat produksi dari baja dan mampu mempengaruhi dalam skala besar untuk produsen kelas dunia seperti Toyota. Pihak Toyota mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini masih memiliki persediaan yang hanya cukup digunakan sampai 6 Februari mendatang.
Setelah tanggal tersebut, Toyota akan memantau hasil produksi dari hari-ke hari dan menyesuaikan produksi mobil mereka.
Ledakan di pabrik Aichi terjadi pada 8 Januari lalu dan membuat jumlah kerugian yang tidak sedikit.
Padahal, di tahun 2016 Toyota ingin membangun 10,2 juta unit kendaraan yang akan disebar ke seluruh dunia. Ini adalah keinginan yang wajar, mengingat di tahun 2015 lalu, produsen asal Jepang ini mampu membuat sebanyak 10.15 juta kendaraan. Target kenaikan jumlah produksi cukup masuk akal. Toyota ingin menjadi produsen mobil terbesar di dunia empat kali berturut-turut.
Dengan adanya permasalahan ini, apa yang akan terjadi pada Toyota? (*)
sumber : merdeka.com
0 comments:
Post a Comment